Jepang? Siapa
sih yang ngga tau sama negara yang 1 ini. Saya yakin 99% manusia yang hidup di
dunia ini pasti tau apa dan dimana itu Jepang. Terkenal karena bunga sakura nya,
Jepang merupakan salah satu dari banyak negara di dunia yang menjadi destinasi
paling populer untuk para wisatawan di seluruh belahan bumi. Selain karena
keindahan alamnya, Jepang juga memiliki kebudayaan yang sangat beragam,
sehingga membuat banyak orang tertarik untuk dapat mengunjungi langsung sekaligus
mempelajari negara ini.
Pada postingan
kali ini, saya akan mencoba untuk membahas semua tentang negara sakura tersebut.
Walaupun saya belum pernah mengunjungi negara Jepang secara langsung (but I really
wish that someday bisa liburan kesana. Aamiin :’’>) , tetapi saya telah
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber di artikel yang membahas all about
Japan. Berbagai kota besar, kebudayaan, dan hal-hal unik lainnya tentang Jepang
yang mungkin belum banyak orang yang tau, akan saya bahas disini. Kalau kalian
penasaran, scroll aja terus kebawah yaa^^
Apa itu Jepang???
Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat
Tiongkok, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Tiongkok Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.
Jepang terdiri dari 6.852 pulau yang menjadikanya
sebagai negara kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97%
wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar
pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah
gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di
peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya
berpenduduk lebih dari 30 juta orang.
Kawasan Daerah
Jepang terdiri
dari 47 prefektur. Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, 47 prefektur
ini dapat dikelompokkan menjadi sembilan kawasan, yaitu: Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa.
Setiap kawasan
ini mempunyai dialek dan adat-istiadat sendiri, serta budaya yang unik.
Misalnya, kawasan Kanto yang mencakup Tokyo, dan kawasan Kansai yang mencakup
Osaka, amat kontras dalam segala hal, mulai dari citarasa makanan hingga gaya
seni pertunjukan tradisional, sehingga orang senang membanding-bandingkannya.
Daerah - daerah
pegunungan meliputi lebih dari 70% dari daratan Jepang, sehingga kota-kota
utama berpusat di tanah datar yang luasnya tidak sampai 30% dari daratan
Jepang. Kota dengan penduduk lebih dari satu juta adalah: Sapporo di
Hokkaido; Sendai di kawasan Tohoku; Saitama, Tokyo, dan Yokohama
di kawasan Kanto; Nagoya di kawasan Chubu; Osaka, Kyoto,
dan Kobe kawasan Kinki; Hiroshima di kawasan Chugoku; dan Fukuoka
di Kyushu. Tidak perlu dikatakan lagi bahwa Tokyo sebagai ibukota merupakan
pusat kegiatan Jepang. Kota-kota utama lainnya berperan sebagai pusat politik,
ekonomi dan kebudayaan bagi kawasan yang bersangkutan.
- SAPPORO –
Sapporo adalah
kota terbesar di Hokkaido. Berbeda dengan kota - kota utama di pulau Honshu,
yang dibangun secara bertahap selama bertahun-tahun, Sapporo dikembangkan
berdasarkan rancangan pada akhir abad ke-19; jalan-jalannya tersusun dengan
pola teratur. Sapporo merupakan titik pangkal bagi para pelancong untuk
menikmati keindahan alami Hokkaido pada musim panas dan untuk bermain ski serta
snowboarding pada musim dingin. Setiap bulan Februari di taman ini berlangsung
Festival Salju Sapporo.
Foto ini menunjukkan dua lambang kota: Taman Odori dan Menara TV Sapporo. |
-TOKYO-
Sebagai pusat
politik Jepang sejak tahun 1603, Tokyo adalah ibu kota dan pusat ekonomi serta
informasi. Di tengah-tengah kota terdapat Istana Kekaisaran yang dulu merupakan
Puri Edo. Di sekitar Istana terdapat National Diet Building (Gedung Parlemen),
kementerian-kementerian, dan distrik-distrik bisnis. Sekitar 30 juta orang,
atau kurang lebih seperempat dari jumlah penduduk Jepang, tinggal di Metropolitan
Tokyo dan sekitarnya.
-NAGOYA-
Nagoya adalah
kota terbesar di kawasan Chubu. Daerah di seputar Nagoya merupakan pusat
produksi mobil serta berbagai industri lainnya yang sangat berkembang. Puri
Nagoya sebagai lambang kota, dibangun pada tahun 1612 oleh Tokugawa Ieyasu,
shogun pertama dari pemerintahan Edo yang berkuasa di Jepang selama 270 tahun.
Puri ini terkenal dengan dua patung shachihoko (makhluk laut imajiner) emas
yang terpasang pada atapnya. Puri Nagoya hancur pada tahun 1945, kecuali
beberapa menara kecil dan gerbangnya. Kemudian dibangun kembali pada tahun
1959, lengkap dengan shachihoko emas yang baru.
-KYOTO-
Dulu pernah
menjadi ibu kota Jepang, yaitu pada akhir abad ke-8. Kyoto mempunyai sejarah
lebih dari 1200 tahun dan dikenal dengan banyak kuil tua dan taman yang indah.
Pada tahun 1994 UNESCO telah menunjuk 17 kuil Budhis, kuil Shinto, dan puri di
kota Kyoto, Uji, dan Otsu sebagai situs Warisan Dunia.
-OSAKA-
Sejak didirikan
pada abad ke-7, Osaka menjadi pangkalan bagi perdagangan dengan negara-negara
lain. Osaka Raya adalah metropolis kedua terbesar di Jepang sesudah Tokyo Raya.
Kota ini dikenal dengan makanan enak serta komedi. Pada tahun 1970 Osaka
menjadi tuan rumah Eksposisi Dunia yang pertama di Asia. Pada tahun 1994 telah
dibuka Bandar Udara Internasional Kansai di sebuah pulau buatan di Teluk Osaka
dan kini menjadi sebuah gerbang utama ke Jepang bagi para pengunjung dari luar
negeri.
-HIROSHIMA-
Pada tahun 1945
Hiroshima menjadi kota pertama di dunia yang pernah dijatuhi sebuah bom atom,
namun Hiroshima berhasil pulih kembali dan menjadi salah satu kota utama
Jepang. Di Miyajima, sebuah pulau dekat Hiroshima, terdapat Kuil Shinto
Itsukushima di mana torii (gerbang depan kuil Shinto) terlihat menjulang dari
laut ketika laut pasang. Kuil ini merupakan sebuah situs Warisan Dunia.
-FUKUOKA-
Kota terbesar di
Kyushu ini secara geografis dekat dengan daratan Asia dan menjadi pusat
pertukaran antara Jepang dan Asia. Festival Hakata Dontaku dan Hakata Gion
Yamakasa, yang spektakuler, berlangsung di kota ini. Makanannya pun terkenal,
seperti mizutaki (chicken hotpot) dan mie ramen. Salah satu daya tarik kota ini
adalah warung makanan kaki lima yang berjejer di sepanjang tepi sungai.
-NAHA-
Naha adalah kota
terbesar di Okinawa, yaitu prefektur yang terletak paling selatan dan paling
barat di Jepang. Okinawa berada di sebelah barat-daya dari Kyushu, terdiri dari
160 pulau besar dan kecil. Karena berada di Zona Tropis, Okinawa memiliki alam
yang amat indah dan cuacanya hangat. Samudera biru cerah yang mengelilingi
Okinawa menjadikan kepulauan ini salah satu tempat terbaik di dunia untuk scuba
diving dan berbagai rekreasi bahari lainnya.
Tradisi dan Budaya Jepang
Sebelum menelaah lebih
lanjut macam-macam budaya Jepang, ada baiknya terlebih dahulu kita ketahui
apa itu makna budaya. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Jadi budaya itu
lumayan kompleks yaa. Budaya kita saja sudah sanagat banyak, Budaya Jepang
juga tidak kalah banyaknya.
Negeri kita Indonesia
terbentang luas dari barat hingga ke timur, sedangkan negeri Jepang terbentang
dari selatan ke utara. Kedua tentulah sangat berbeda. Dari pengaruh wilayah dan
pengaruh lainnya akan melahirkan keberagaman budaya yang berbeda. Kali ini mari
kita melihat apa saja budaya Jepang, baik budaya tradisional masyarakat Jepang
hingga budaya modern yang populer hingga ke berbagai penjuru dunia.
- Pakaian Tradisional Jepang –
Jepang memiliki pakaian
tradisional yang disebut Kimono. Sudah banyak orang tau bahwa Kimono adalah
pakaian tradisional Jepang. Dahulu Kimono digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
Namun pada saat ini, Kimono hanya digunakan di acara-acara khusus. Kimono bisa
di pakai oleh pria atau wanita. Kimono pria umumnya lebih sederhana baik dalam
design, motif dan juga warnanya yang biasanya didominasi oleh warna gelap
seperti hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam. Sedangkan Kimono untuk
wanita dikenal ada beberapa jenis, menunjukkan umur pemakai, status
perkimpoian, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping itu
Kimono wanita juga memiliki berbagai aksesoris tambahan yang cukup banyak.
- Geisha –
Geisha merupakan seniman-penghibur tradisional di Jepang. Geisha mulai
muncul dan menjadi sangat umum pada abad ke-18 dan ke-19, dan masih terkenal
hingga sekarang, meskipun jumlahnya sudah mulai menurun. Sebutan lain untuk
Geisha diantaranya “Geiko” dan “Maiko”. Istilah “Geiko” dan “Maiko” mulai dipakai pada zaman Restorasi Meiji.
Istilah Geiko
merupakan sebutan lain untuk Geisha sedangkan Maiko merupakan sebutan untuk Geisha pemula. Sebutan Maiko hanya
dipakai di daerah Kyoto saja. Saat pertama muncul, semua Geisha adalah
laki-laki, sedangkan saat perempuan mulai mengambil alih peran, istilah Geisha
sempat berubah menjadi Onna Geisha atau
“seniman wanita”. Namun sekarang semua Geisha hanya diperbolehkan untuk
perempuan saja.
Geisha secara tradisional dilatih sejak masih muda. Rumah - rumah Geisha
(atau disebut sebagai Okiya) seringkali
membawa para gadis yang masih muda dari keluarga miskin dan mereka dibesarkan
dan dilatih di rumah tersebut. Selama masa kecil mereka, Geisha pemula awalnya
bekerja sebagai pembantu, kemudian sebagai asisten senior Geisha pemilik rumah
sebagai bagian dari latihan mereka dan untuk membantu biaya pemeliharaan dan
pendidikan mereka. Dan sampai sekarang tradisi pelatihan ini masih ditemukan di
Jepang.
Setelah seorang wanita dinyatakan menjadi seorang Geisha pemula (maiko) dia akan
mulai menemani senior Geisha ke rumah teh, pesta-pesta, dan perjamuan yang
memang sudah merupakan lingkungan kerja seorang Geisha. Geisha modern sekarang
tidak lagi dibeli oleh rumah Geisha untuk diangkat sebagai anak didik. Menjadi
seorang Geisha sekarang sudah bersifat sukarela. Sekarang, paling banyak Geisha
mulai pelatihan mereka saat masih umur belasan.
-
Upacara Minum Teh –
Upacara minum teh (biasa disebut sadō
atau chadō) adalah ritual tradisional Jepang dalam menyajikan teh untuk tamu. Pada zaman dulu disebut chatō atau cha
no yu. Upacara minum teh yang diadakan di luar ruangan disebut nodate.
Teh
disiapkan secara khusus oleh orang yang mendalami seni upacara minum teh dan
dinikmati sekelompok tamu di ruangan khusus untuk minum teh yang disebut chashitsu.
Teh bukan cuma dituang dengan air panas dan diminum, tetapi sebagai seni dalam
arti luas. Upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan
rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara
meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh.
Seni
upacara minum teh memerlukan pendalaman selama bertahun-tahun dengan
penyempurnaan yang berlangsung seumur hidup. Tamu yang diundang secara formal
untuk upacara minum teh juga harus mempelajari tata krama, kebiasaan,
basa-basi, etiket meminum teh dan menikmati makanan kecil yang dihidangkan.
Pada
umumnya, upacara minum teh menggunakan teh bubuk matcha yang dibuat dari teh hijau yang digiling halus. Upacara minum teh menggunakan matcha disebut matchadō,
sedangkan bila menggunakan teh hijau jenis sencha disebut senchadō.
- Ikebana –
Ikebana adalan kesenian merangkai bunga yang berasal dari negara
Jepang. Bunga memiliki kehormatan dalam kebudayaan Jepang, karena Bunga
dianggap sebagai tempat bersemayamnya Tuhan, sang pencipta. Bunga dirangkai
dalam bentuk tertentu dan diletakkan di altar utama. Awalnya dalam pembuatan
bunga sangatlah sederhana, namun saat ini pembuatan bunga semakin sulit dan
kompleks, oleh karena itu dibutuhkan pembelajaran serta keahlian dalam
pembuatannya.
- Tako –
Kesenian layang-layang ini sudah ada sejak zaman periode Nara
(649-793 AD). Design layang-layang dari negeri ini cukup unik dan sangat mudah
dibedakan dengan design layang-layang dari negara atau wilayah lain. Mainan ini
dianggap berbahaya karena talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel
listrik yang bisa berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain. Layang-layang
hanya bisa dijumpai di event khusus atau dalam festival budaya saja yang mau
tidak mau harus mereka hadirkan.
- Kendo dan Judo –
Kendo adalah olahraga bermain pedang bambu, sedangkan Judo
adalah nama dari olahraga bela diri dari Jepang. Kata Do yang terdapat pada
akhiran kedua kata diatas mempunyai arti yang sama yaitu jalan dan kalau
ditulis dengan huruf kanji mempunyai lambang jalan. Peralatan yang digunakan
pada Kendo yaitu seragam yang dikenal dengan nama Kendo Gi dan Hakama,
pedang dari bamboo yang bernama Shinai,
pelindung kepala atau Men, pelindung
badan atau Do, pelindung tangan atau Kote, dan pelindung paha atau Tare.
- Matsuri –
- Matsuri –
Matsuri adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut
pengertian agama Shinto berarti “ritual
yang dipersembahkan untuk Kami”, sedangkan menurut pengertian sekularisme
berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.
Matsuri diadakan di banyak tempat di Jepang dan pada umumnya
diselenggarakan di jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan
di gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan. Di
daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut Kunchi.
Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk
mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum,
kacang, jawawut dan jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan
terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih
setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan
untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan
arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan
matsuri beraneka ragam sesuai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri
yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang
berbeda tergantung pada daerahnya.
- Shogi –
- Shogi –
Shogi atau Catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang
yang dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna
sama. Ciri khas Shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem
memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat,
buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Kedua belah sisi yang
bermain dibedakan menjadi sente dan gote. Pemain sente memainkan langkah
pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara bergantian hingga
selesai. Satu set buah shogi berjumlah 20 buah.
- Kabuki –
Kabuki merupakan salah satu kebudayaan Jepang yang termasuk jenis
seni teater karena memiliki unsur cerita yang dipadukan dengan seni tari dan
musik. Para pemain mengenakan kostum mencolok dan sangat mewah. Make-up nya
sengaja ditampilkan dramatis untuk menonjolkan sifat dan karakter tokoh.
- Origami –
Origami (berasal dari kata “ori”
yang berarti lipat, dan “kami” yang
berarti kertas) merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang
menjadi suatu bentuk kesenian yang modern. Origami sudah dikenal dibanyak
negara. Secara umum untuk membuat origami kita bisa menggunakan kertas biasa,
namun kebanyakan origami di Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami.
Perbedaan antara kertas biasa dan kertas origami hanyalah dari segi design dan
warna saja yang sangat beragam sehingga membuat origami menjadi semakin indah
dan sama sekali tidak berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi
lebih mudah.
- Sumo –
Sumo adalah gulat gaya Jepang dan merupakan olahraga nasional Jepang.
Sumo berasal dari zaman kuno sebagai pertunjukan untuk menghibur para dewa Shinto.
Aturan-aturan dasar sumo sangatlah sederhana: para pegulat yang pertama kali
menyentuh tanah dengan apa saja selain telapak kaki, atau yang meninggalkan
cincin sebelum lawan, maka dia kalah. Perkelahian berlangsung pada cincin yang
tinggi, yang disebut “dohyo”, yang
terbuat dari tanah liat dan tertutup lapisan pasir. Perkelahian sendiri
biasanya hanya berlangsung beberapa detik, atau dalam kasus yang jarang
terjadi, sekitar satu menit. Budaya Jepang yang satu ini lumayan
populer.
Musik Tradisional
Ada berbagai macam musik tradisional Jepang (hogaku). Beberapa yang paling penting tercantum di bawah ini:
Ada berbagai macam musik tradisional Jepang (hogaku). Beberapa yang paling penting tercantum di bawah ini:
1. Gagaku: Musik istana kuno dari Cina dan Korea. Ini adalah
jenis tertua dari musik tradisional Jepang.
2. Biwagaku: Musik yang dimainkan dengan Biwa, semacam gitar
dengan empat senar.
3. Nohgaku: Musik yang dimainkan selama pertunjukan Noh. Pada dasarnya terdiri dari paduan
suara, para Hayashi seruling, Yang Tsuzumi drum, dan instrumen
lainnya.
4. Sokyoku: Musik yang dimainkan dengan Koto, sejenis sitar dengan 13 string. Kemudian juga ditemani oleh Shamisen dan Shakuhachi.
5. Shakuhachi: Musik yang dimainkan dengan Shakuhachi, seruling bambu yang panjangnya
sekitar 55 cm.
6. Shamisenongaku: Musik yang dimainkan dengan Shamisen, semacam gitar dengan hanya
tiga senar. Kabuki dan Bunraku merupakan pertunjukan yang
disertai dengan Shamisen.
7. Minyo: Lagu-lagu rakyat Jepang.
Kebudayaan Modern
Budaya populer Jepang merupakan sebuah budaya yang berasal dari Jepang
yang diakui, dinikmati, disebarluaskan dan merupakan jalan hidup mayoritas
masyarakat Jepang secara umum. Budaya populer Jepang seperti fashion dan drama
TV kini telah memasuki kawasan Asia secara mendalam. Dimulai dari animasi
hingga idola, budaya muda Jepang telah menciptakan sekelompok orang yang lebih
sering disebut sebagai penggemar di dalam kawasan Asia. Manga yang juga
merupakan bagian dari budaya populer Jepang seperti animasi, karakter,
permainan komputer, fashion, musik pop, dan drama TV merupakan berbagai variasi
dari budaya populer Jepang yang telah diterima dengan baik di bagian timur dan
tenggara Asia. Namun semua itu tidak seperti apa yang telah diulas dalam
media.
Hal ini bukan untuk mengatakan bahwa ekspor dari budaya populer Jepang
merupakan suatu fenomena yang baru. Budaya itu sendiri telah lama berkembang di
luar Jepang dan terutama di bagian timur dan tenggara Asia setidaknya sejak
akhir tahun 1970-an. Animasi dan komik Jepang seperti Doraemon (sebuah cerita
fantasi yang memperkenalkan robot berbentuk seperti kucing yang dapat membuat
keinginan dari anak-anak menjadi kenyataan), hal ini telah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari bagi anak-anak hampir di seluruh bagian dari Asia.
- Manga –
Manga atau yang lebih dikenal dengan komik dalam bahasa
Indonesia, merupakan suatu media yang di dalamnya terdapat sekumpulan gambar
yang mengandung cerita yang bermacam-macam variasinya. Pada umumnya manga
dicetak dalam warna hitam-putih dan terkadang ada beberapa bagian yang dicetak
berwarna. Di Jepang, manga pada umumnya dicetak dalam majalah yang berukuran
sebesar buku telepon dan sering terdiri dari berbagai cerita yang bersambung
pada episode berikutnya.
-
Anime –
Anime adalah produksi animasi Jepang yang menampilkan hasil gambar
animasi melalui tangan maupun komputer. Istilah anime merupakan bahasa serapan
dari bahasa Inggris “animation”. Dalam bahasa Inggris, istilah ini
didefinisikan sebagai penyebarluasan gaya animasi Jepang yang pada umumnya
dicirikan dengan grafis yang warna-warni, karakter yang bersemangat dan tema
yang terkadang tidak masuk akal. Terkadang arti yang diinginkan dari istilah
ini bervariasi tergantung dari konteks yang dibahas.
Secara umum anime pada awalnya dikenal sejak tahun 1917, dan banyak
animasi asli Jepang yang diproduksi pada dekade-dekade setelahnya, namun
karakteristik gaya anime mulai dikembangkan pada tahun 1960 – yang ditandai
dengan karya Osamu Tezuka – dan
mulai dikenal di luar Jepang pada tahun 1980-an. Seperti halnya manga, anime
juga memiliki audiens yang besar di Jepang dan juga diakui di seluruh dunia.
Distributor dapat menayangkan anime melalui siaran TV, secara langsung ke video
ataupun dengan teater maupun secara online. Baik dengan gambar tangan ataupun
animasi komputer, keduanya digunakan dalam serial TV, film, video, video games,
iklan, dan internet rilis. Seiring dengan meningkatnya pasar anime di Jepang,
anime juga mendapatkan popularitas di timur dan tenggara Asia. Saat ini anime sangat
populer di berbagai daerah di seluruh dunia.
- Cosplay –
Cosplay merupakan istilah yang dibuat dari menggabungkan dua kata dari
bahasa inggris “costume” dan “play”. Cosplay merupakan sebuah pertunjukan seni di
mana para pesertanya menggunakan kostum dan aksesori yang menunjukkan secara
spesifik suatu karakter atau ide. Pada umumnya, Cosplay mengacu pada manga dan anime, komik, manhwa, video
games, penyanyi dan musisi, serta film.
Istilah Cosplay diciptakan oleh Nov Takahashi pada tahun 1984 ketika menghadiri sebuah konvensi sci-fi di Los Angeles. Takahasi terinspirasi
dari costume masquerade dan
menulisnya dalam majalah sci-fi Jepang
yang kemudian menyebar dengan cepat di Jepang sebagai sebuah pertunjukan seni
yang baru. Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa cosplay berasal dari Jepang, namun pada kenyataannya
hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Forrest
J. Ackerman menginspirasi fan-costuming di
seluruh dunia ketika pertama kali mengenakan kostum futuristik yang dibuat oleh
Myrtle R. Douglas pada konvensi
dunia pertama dalam bidang Science Fiction pada
tahun 1939 di Caravan Hall, New York.
Sejak saat itu istilah cosplay telah
menyebar ke negara-negara di seluruh dunia seperti Filipina, Cina, Italia,
Perancis, Meksiko, Brazil, Rusia, Kanada, dan negara-negara lainnya. Meskipun
banyak negara telah berhasil menghasilkan kreasi-kreasi yang hebat dalam kostum
untuk Cosplay, namun Jepang merupakan negara eksportir terbesar dalam hal Cosplay yang berkualitas. Jepang berhasil
membawa Cosplay ke tingkat yang baru di mana Jepang
berhasil mengubahnya ke dalam bentuk seni yang menginspirasi para Cosplayer di seluruh dunia.
Kebudayaan Unik
- Harajuku Style –
Harajuku style adalah induk dari seluruh fashion unik Jepang saat ini.
Berpusat pada area sekitar stasiun kereta api Harajuku, banyak generasi muda
Jepang menampilkan fashion unik yang berbeda dan tetap trendy. Seakan kawasan
Harajuku menjadi catwalk raksasa dan pusat perhatian dunia.
Bahkan kini fashion Harajuku sudah memiliki begitu banyak produk dan
clothing brand yang sampai dijual di Eropa dan Amerika Serikat. Pakaian, tata
rambut sampai make up yang berbeda, membuat Harajuku style semakin populer.
Apakah kamu termasuk penggemarnya? ^^
- Dekotora –
Jika supir truk di Indonesia mungkin lebih senang menggambar bak truk
dengan sosok wanita dan tulisan menggelitik seperti “Kutunggu Jandamu” atau
“Tak Pulang Tak Ada Uang”, maka supir truk di Jepang menghabiskan waktu (dan
uang mereka) untuk mendekorasi truk.
Dikenal dengan nama Dekotora (kombinasi kata bahasa Inggris “decoration” dan “truck”), mereka membuat truk dihiasi lampu sampai kotak-kotak
desain super rumit. Tata cahaya terang, terutama di malam hari pasti membuat
Dekotora menjadi bahan perhatian.
- Gyaru –
Berasal dari kata bahasa Inggris “gal”, Gyaru adalah mereka gadis-gadis
muda yang mewarnai rambut mereka dengan nuansa perak dan pirang serta make-up
yang memberikan kesan kulit lebih gelap namun colorful. Penganut style Gyaru
lebih sering menampilkan kesan seksi mereka. Gyaru sendiri memiliki banyak
macam style.
Salah satunya adalah Kogyaru,
di mana gadis-gadis SMA di Jepang tampil dengan seragam sekolah seksi dan
mewarnai rambut jadi pirang. Lalu ada Ganguro,
mereka yang memakai riasan gelap, bibir putih dan stiker warna-warni di wajah.
Yang lebih gila lagi adalah Yamanba,
di mana para gadis Jepang tampil dengan dandanan konyol dan aksesoris penuh
warna yang kontras dengan riasan gelap.
- Lolita Style –
Memakai rok, gaun dengan kerah tinggi, topi dan payung berbulu adalah
salah satu ciri khas style Lolita. Seakan sekumpulan gadis ini adalah lulusan sekolah
sutradara film Tim Burton dari zaman
Victoria.
Style Lolita kini bahkan sudah berkembang ke Gothic Lolita, masih dengan
rok-rok lebar, hanya Gothic Lolita dominan warna hitam. Style Lolita timbul
dari penolakan para gadis di Jepang di mana para pria berpikir bahwa gadis
cantik itu harus berpakaian super seksi. Sehingga Lolita lebih mengedepankan
pakaian anggun dan kesan cute dari trend fashion 200 tahun lalu.
- Kawaii-Decora –
Kawaii merupakan bahasa Jepang yang diartikan bebas menjadi cute (imut). Kawaii – Decora menjadi
salah satu aspek Harajuku Style paling populer. Di mana mereka penganut fashion
ini tampil dengan pakaian dan make-up style untuk anak-anak kecil.
Dengan warna-warna pastel, penganut Kawaii tampil layaknya anak-anak
imut. Sementara Decora adalah style fashion yang mengedepankan pemakaian
aksesoris lucu dan unik.
- Yankii –
Mereka yang menganut Yankii Style adalah sekelompok orang yang mewarnai
rambut menjadi pirang dan oranye. Pilihan hidup kalangan Yankii juga cukup
bebas, cuek dan terkadang tidak mengikuti aturan yang berlaku.
Sudah lama Yankii dianggap sebagai ‘hantu’ dalam kebudayaan modern
Jepang. Dimulai di akhir era 80-an, Yankii lebih dikenal sebagai style punk
Jepang yang tak menjalani hidup bebas dan menerobos paradigma.
- Visual Kei –
Jika Korea Selatan memiliki style K-Pop yang imut dan manis, maka Jepang
memiliki Visual Kei yang begitu keren. Visual Kei dianggap banyak orang sebagai
gerakan dari musisi rock Jepang (JRock) yang tampil dengan kostum, make up, dan
tata rambut eksentrik yang terkadang berkesan androgini.
Visual Kei telah mempengaruhi gaya busana di kawasan Harajuku, terutama
bagi mereka yang berkumpul di Jingu Bashi (jembatan yang menghubungkan Harajuku
dengan Meiji Shrine). Salah satu band pengusung Visual Kei paling populer di
dunia adalah L’Arc~en~Ciel.
*Source: http://astojapan.blogspot.co.id/ , http://semua-tentang-jepang.blogspot.co.id/, http://sukajepang.com/
No comments:
Post a Comment