Monday, January 11, 2016

Perbedaan Budaya : KOREA vs INDONESIA


1. Cowok Korea kayak banci?














Korean Boys are lovely.

BIG NO! bukan karena ngebelain juga yah,.. tapi emang bukan! Cowok korea itu cenderung lebih sensitif ketimbang cowok-cowok di Indonesia. Yah, alasan pertamanya yah memang budaya. Mungkin kalo di Indonesia, cowok itu pantang banget keliatan lemah di depan orang khususnya cewek, tapi ga berlaku untuk cowok korea. Kalo emang itu cowok lagi kesel ya kesel, kalo lagi sedih ya sedih. Cowok Korea ga terlalu naif untuk menyembunyikan perasaannya. Cowok Korea gak malu-malu untuk nunjukin rasa sayangnya terhadap orang lain. Makanya, jangan aneh kalo liat film-film Korea atau drama-drama Korea yang keliatannya cowoknya lebih agresif, kayak misalnya tiba-tiba cowoknya langsung main cium-cium bibir orang.
Bukan hanya sama lawan jenisnya, tapi dengan sesama pria pun mereka juga saling menyayangi (bukan maho ya). Kalian suka liat member boyband peluk-pelukkan? Itu bukannya maho, tapi karena saking lamanya mereka di training untuk jadi artis (bertahun-tahun) ahirnya mereka dekat satu sama lain dan cowok Korea gak naif untuk nunjukin rasa sayangnya sama temen cowoknya sendiri. Bahkan saking deketnya, mereka udah kayak kakak-adik. Sebetulnya itu karena cowok Korea lebih ekspresif terhadap perasaannya, beda sama cowok Indonesia yang cenderung naif dan terlihat mencari-cari perhatian perempuan.


2. Cowok Korea suka ke Salon + care sama penampilan


Meski bukan artis, tapi penampilannya terlihat 'wah' meskipun simple bukan? Nah, sebetulnya sih ga semuanya ya cowok Korea suka ke salon, tapi minimal kebanyakan cowok korea kalo mau potong rambut yaa bukan di tukang cukur / pangkas rambut pinggir jalan, tapi mereka bakal cari salon 'mall' dengan pelayanan yang memang high. Mereka ga akan merubah bentuk rambutnya sembarangan. Di Korea, cowok-cowoknya yang emang kebanyakan adalah fashionista, mereka cenderung lebih membuat trend ketimbang ngikutin trend. Meski ada beberapa yang juga ngikutin trend yang lagi jaman di Koreanya, tapi mereka ga maksain. Kalo memang ga cocok, biasanya mereka ga akan maksain untuk pakai style tersebut.


3. Operasi Plastik


Di Korea, operasi plastik udah bukan hal tabu yang harus ditutup-tutupi. Meski masih ada banyak artis yang enggan mengakui kalau dia oplas, tapi banyak juga yang terang-terangan ngaku kalau dia oplas. Biasanya artis yang terang-terangan oplas lebih diancungin jempol karena berani ngaku. Di Korea, standar kecantikan emang udah berubah jauh. Di sana, cantik / ganteng adalah putih, bermata belo, mancung, dan garis wajah tirus. Mereka rela mengkikis tulang rahangnya agar terlihat tirus, atau berbulan-bulan tersiksa karena pasca operasi mancungin hidung. Mereka rela ngelakuin itu demi hasilnya. Dan memang terbukti, menurut berbagai sumber, operasi plastik di Korea adalah yang terbaik kedua setelah Amerika. Tapi kalo menurut gue, oplas di Korea adalah yang terbaik di dunia. Kenapa? coba kita liat artis-artis hollywood yang oplas di amrik, kebanyakan mukanya setelah beberapa tahun jadi aneh. Keriput, kaya nenek-nenek. Sementara di Korea, hasil oplas ga begitu banyak berubah setelah beberapa tahun, padahal oplasnya lebih murah di korea.
Bayangin aja, orang tua akan menghadiahkan anaknya sebuah operasi lipatan mata untuk hadiah ulang tahun anaknya. Bahkan katanya, anak sekolah aja mampu untuk ngelakuin oplas dengan uang jajannya sendiri! *saking murahnya* tentunya, murah di korea beda ya ama di Indonesia :p . Bersyukur Indonesia orangnya lebih legowo, bisa menerima apa yang diberikan Allah, baik ataupun buruk, positifnya adalah kita lebih pintar mensyukuri apa yang telah diciptakan/diberikan oleh Tuhan.


4. Orang Korea suka makan babi
















Mungkin bagi kita yang tinggal di Indonesia yang mayoritas Muslim, hal ini bener-bener menjijikan. Yap! Makan babi! ngeliatnya aja udah jijik, apalagi makan dagingnya? Tapi di Korea, makan babi itu hal yang lumrah, makan babi di Korea sama aja kayak makan daging ayam / ikan di Indonesia. Bahkan ga sedikit makanan korea yang berbahan dasar babi, contohnya kalo ga salah itu galbi, makanan khas korea yang berbahan dasar dari tulang iga babi *hweeeek*.


5. Orang Korea gampang stres dan bunuh diri

Jangan salahin warga Korea kalau masyarakatnya mudah untuk melakukan bunuh diri. Ya, di korea tingkat kematian akibat bunuh diri itu jumlahnya BANYAK banget! Katanya hal itu disebabkan oleh tingkat kehidupan di Korea yang keras. Bahkan menurut survei, orang korea adalah orang-orang yang paling cepat stres di dunia. Tekanan hidup di korea itu berat. Dan kalau kalian tinggal di korea, jangan sekali-sekali coba untuk pinjam uang sama renternir sana. Karena sekali kalian pinjem, itu renternir ga bakalan lepasin kalian sebelum kalian bayar hutang + bunga nya. Kekejaman renternir kakap di Korea hampir sama sadisnya kayak Yakuza Jepang. Makanya ga jarang orang Korea lebih pilih mati ketimbang harus stres karena sikap lintah darat korea yang emang sadis banget. Selain renternir, ada alasan lain yg buat orang korea gampang bunuh diri. Yaitu dikarenakan orang Korea yang kebanyakan atheis (gak mengakui adanya Tuhan). Jadi ketika mereka yang mudah galau, bimbang ga tahu harus berbuat apa, mereka ga punya pegangan untuk tetap percaya kalau Tuhan akan menolong mereka. Yah, gimana mau ditolongin Tuhan, kalau mereka aja ga percaya sama adanya Tuhan.


6. Pelajar Korea belajar 8-15 jam sehari


Waktu gue tanya sama temen gue di korea (Kim Young Sun eonni^^!) tentang sekolah di korea, dia bilang sekolah di korea lebih membosankan dari yang gue pikirkan. Bayangin aja, mereka sekolah 8-15 jam sehari! Misalnya dimulai dari jam 7, mereka baru selesai sekolah antara jam 3-jam 8 malam, atau mungkin lebih. Makanya kalau kalian jalan-jalan di Korea, jangan aneh kalo kalian suka ngeliat anak sekolah dengan seragam lengkap berkeliaran malam-malam. Itu berarti mereka baru pulang sekolah. Di korea juga sekolahnya ada macam-macam. Beda sama di Indonesia yang jurusannya cuma IPA-IPS, mentok-mentok BAHASA. Kalau kita ga mau masuk ipa, ips/bahasa, kita lebih baik masuk SMK. Tapi SMK di Indonesia juga jurusannya ga bervariasi. Kita tengok Korea. Di Korea, mereka milih jurusan bukan pas kelas 2 SMA, tapi awal mereka masuk SMA, bahkan ada yg dari SMP. Kenapa? Soalnya SMA/SMP/SMK di Korea itu variatif. Ada sekolah khusus perempuan, jurusannya ada Fashion Design, Pendidikan Guru TK, Keperawatan, dll. Ada juga sekolah athlet, yaa pelajarannya olah raga terus. Ada juga yang mirip kayak di Indonesia, sekolah formal biasa, yang jurusannya ada ipa/ips.


7. Audisi jadi artis di Korea, sama sulitnya seperti test masuk universitas.


GILA! kalo kalian tahu betapa susahnya jadi artis di Korea, mungkin kalian yang anti-kpopers gak akan semudah itu bilang artis korea itu banci, ga bisa nyanyi, ga berbakat dll. Mereka untuk bisa jadi artis aja step-stepnya panjaaaaang banget. Di mulai dari bekal / bakat. Bersyukur deh yang punya bakat nyanyi atau nari, karena yang udah punya bakat + ikut les nyanyi / nari aja belum tentu lolos audisi yang diselenggarain agensi-agensi artis di sana. Di koreaa kalo mau jadi artis itu, kita harus tau mau masuk agensi mana, terus ikut audisi yang diselenggarain agensi itu. Dan audisinya ga semudah audisi pencarian bakat di Indonesia. Yang diambil adalah 'THE BEST OF THE BEST!' bayangin aja untuk Cube Entertainment, agensi tersukses KE-EMPAT di Korea aja, setiap minggunya nerima 600 pendaftar, di kali selama 1 tahun, totalnya ada 22.000 orang yang daftar tiap tahunnya, dan tahu gak jumlah yang diambil oleh Cube berapa? Hanya 2 orang setiap tahunnya. Jadi bayangin aja, belom jadi artis aja persaingannya udah ketat banget. Belom lagi pas lolos, si calon artis harus menerima pelatihan bertahun-tahun lamanya, bahkan ada loh yang di training sampe 8 tahun, contohnya Jo Kwon 2AM. Karena itu gue bilang, jadi artis di korea sama susahnya kayak ikut test universitas!!




Oke, kesimpulan yang bisa ditarik adalah Budaya itu ada sangat banyak dan juga beragam. Ketika bertemu seseorang dengan sebuah sikap / adat yang kita anggap itu tidak benar, itu bukan berarti orang tersebut salah. Mungkin menurut budaya kita hal tersebut salah, namun coba berpikirlah secara bijaksana. Jika menurut kita hal tersebut salah, belum tentu orang lain beranggapan sama. Itulah budaya. Kita harus bisa menghargai perbedaan budaya yang ada di muka bumi ini. Apa yang menurut kita baik belum tentu bagi orang lain itu adalah budaya yang baik, begitupun sebaliknya. ^^


*Source: Cerita Dunia (Official Account Line)

No comments:

Post a Comment